Kamis, 19 Mei 2011

Kota Machu Picchu Suku Inca



Kota Machu Picchu
Kerajaan Inca adalah sebuah kerajaan kuno Peru yang telah ada sejak ratusan tahun lalu, sekitar tahun 1450 dan musnah ketika bangsa Spanyol memasuki wilayah Amerika Selatan pada tahun 1533 masehi. Kerajaan Inca dengan ibukota Cuzco berada dipegunungan Andes yang berada di ketinggian 3362 m dpl. Inca disebut sebagai peradaban “pra-Columbus, artinya sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus. Selama periode tersebut, Kerajaan Inca menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat. Serta menjadi kerajaan yang besar di wilayah itu. Kota Machu Picchu sendiri berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cuzco.
Lokasi Suku Inca
Pemimpin suku inca (Patchacuti) disebut ‘inca’ dan dipercaya sebagai keturunan dewa matahari. Suku inca hidup dari bercocok tanam. Mereka membangun sistem irigasi dan kanal-kanal. Lereng-lereng gunung dibuat sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk bercocok tanam. Oleh karena langkanya kayu, rumah mereka dibuat dari batu dan jerami. Kota dan benteng sebagian besar dibangun di dataran tinggi dan sisi-sisi curam pegunungan Andes.

          Suku Inca runtuh ketika bangsa Spanyol tiba. Bangsa Spanyol berhasil menguasai seluruh wilayah suku inca (termasuk machu picchu) pada tahun 1533. Bangunan-bangunan suku inca dirusak serta harta karunnya dikuras habis. Kekuasaan bangsa Spanyol baru berakhir pada akhir tahun 1820-an. Setelah bangsa Spnayol pergi, situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari Universitas Yale, Hiram Bingham III pada tahun 1911.

Mendekati akhir abad ke-19 dan memasuki abad ke-20, beberapa tempat bersejarah suku inca direnovasi. Tempat-tempat ini kemudian dijadikan daerah wisata dunia. Karena selain menjadi tempat bersejarah juga mempunyai panorama alam yang indah.

Kota Machu Picchu
Manco Capac
Manco Capac merupakan seorang pengagas didirikan kota Maccu Picchu, alasan memilih lokasi di pegunungan karena dapat lagsung lebih dekat memuja dewa matahari yang merupakan dewa utama mereka. Kota di buat trap-trap berlevel, yang mana tiap level ke atas mempunyai fungsi lebih khusus / di hormati.

Machu Picchu dibangun dengan gaya Inca kuno, material batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini merupakan Distrik Sakral dari Machu Picchu. 

Layout Kota Machu Picchu

Machu Picchu ini bertingkat-tingkat, semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi tingkat kekuasaan orang yang menempatinya. Di tempat tertinggilah tempat para pendeta Inca mengadakan upacara menghormati matahari setiap harinya. Di wilayah itu terdapat sebuah batu seukuran piano yang disebut sebagai 'intihuatana' (tempat tambatan matahari). Batu ini berfungsi sebagai jam matahari.

Intihuatana
Fungsi kota ini sendiri  (mungkin) dipergunakan sebagai tempat untuk mengawasi perbatasan, karena tempatnya memang dekat dengan perbatasan wilayah kerajaan Inca waktu itu. Kemudian sebagai tempat untuk mengamati bintang (terdapat obsevatorium) yang berhubungan dengan keyakinan religi masyarakat suku Inca. Tempat ini juga dilengkapi dengan dua buah kuil (kuil Matahari dan kuil Condor). Spekulasi lain mengatakan, Machu Picchu menjadi tempat persembunyian bagi golongan elit suku Inca karena Machu Picchu terletak sangat tersembunyi di punggung gunung.

Machu Picchu hanya bisa dicapai dari kota Cuzco dengan menggunakan kereta api khusus. Kemudian disambung lagi dengan menggunakan bis khusus untuk menanjak setinggi 450 meter yang mempunyai 13 tikungan hairpin (tikungan tajam).

Kota Machu Picchu yang terletak di pengunungan Andes memiliki kondisi geografis yang unik. Material bangunan banyak di dominasi batu yang di ukir / plitur. Morfologi kota menyebar menyebabkan banyak jalur jalan yang umumnya berliku-liku. Tempat ini kemudian dijadikan daerah wisata dunia, karena selain menjadi tempat bersejarah juga mempunyai panorama alam yang indah. 

Rabu, 18 Mei 2011

Pergerakan Perkembangan Kota

Ibu Kota DKI Jakarta
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri serta juga merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi.




     Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, serta kepadatan penduduk, karena desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka dan bukan pemukiman. Namun, kota juga merupakan hasil dari peradaban yang lahir dari pedesaan (desa yang berkembang).


     Menurut Prof. Drs. R. Bintarto, Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.


Perkembangan Kota Baru
      Seiring dengan perkembangan waktu serta meningkatnya jumlah populasi penduduk kota menimbulkan kepadatan penduduk. Inilah yang menjadi salah satu faktor berkembangnya kota baru (sering disebut Kota Satelit) disekitar Kota utama (Induk). 


(Von Hertzen, Spreiregen, 1987) mengemukakan kota baru merupakan kota yang direncanakan dan dibangun baru secara utuh beserta lansekap. Kota baru ini memiliki batasan dan perwatakan yang sama dengan kota lama.


      Kota baru yang direncanakan akan dikembangkan dalam kaitan dengan kota yang telah tumbuh dan berkembang. Kota baru demikian dimaksudkan untuk memecahkan masalah kekurangan perumahan atau dalam rangka perluasan kota. Kota baru sebagai penunjang secara ekonomis dan sosial, namun fungsinya masih mempunyai ketergantungan pada kota induk. Contoh pada kota Tangerang, Depok, Bogor. 
      
     Namun ada juga Kota Baru yang dikembangkan sehubungan dengan kegiatan tertentu seperti instalasi militer, kegiatan rekreasi atau kegiatan khusus lainnya. Kota  khusus ini dapat bersifat mandiri dari kota induk. Contoh jenis kota ini adalah Asahan, Lhokseumawe, Soroako, Bontang, Tembagapura, Batam Centre, Cilegon.


Daerah pertambangan Tembagapura 
Kota Tembagapura

      Kota satelit akan bersinergi dengan kota besar dalam kegiatan ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, kota satelit ini tidak sepenuhnya tergantung pada kota besar, namun dalam beberapa hal masih tergantung, misalnya dalam pengadaan barang dan jasa. Sementara itu pembangunan pusat permukiman baru akan mendukung keberadaan kota besar yang ada. Pembangunan permukiman baru dalam skala besar dapat menampilkan dirinya sebagai perwujudan kota, seperti dikenal dengan istilah daerah Sub_urban.

Peter Eisenman: Segala bentuk yang hadir mewarnai suatu kota harus hadir dengan korelasi, preferensi dan dengan didahului oleh esensi livability (roh berkehidupan) dari sebuah kota, karena pada dasarnya Kota ialah untuk manusia. 


Sumber: 
http://organisasi.org/pengertian_arti_dan_definisi_desa_dan_kota_belajar_pelajaran_ilmu_sosiologi_geografi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota

Selasa, 17 Mei 2011

Su-47 Berkut


















Sukhoi Su-47 Berkut (Berkut: Golden Eagle, Kode NATO: Firkin) adalah pesawat prototipe buatan Sukhoi Rusia. Pesawat ini merupakan percobaan untuk proyek pesawat tempur berkemampuan supersonik Rusia masa depan yang diselesaikan oleh Sukhoi pada awal dasawarsa 1990-an di bawah rancangan Sukhoi Su-37.

Tetapi, Sukhoi kini berupaya memasarkan Su-47 kepada militer Rusia dan konsumen luar negeri sebagai wujud dari hak aslinya.
Keunikan dari pesawat jet ini adalah sayap utamanya yang tak biasa, sayapnya dalam posisi dibalik ( model sayap penyapu depan) yang memberikan pesawat ini kelincahan yang menakjubkan. Tapi pesawat ini cuma berstatus experimental, jadi tidak ada (belum) se-ekor pun yang masuk dinas Angkatan Udara Rusia. Pesawat ini berharga sekitar US$ 70 juta. Hanya satu unit yang dibuat untuk prototipe, diuji pada 25 September 1997.


Rancangan
Model sayap pesawat ini termasuk berbeda dengan posisi sayap terbalik. Untuk mengatasi masalah pemuntiran sayap, Su-47 menggunakan bahan komposit yang disesuaikan secara saksama untuk menahan gaya pemuntiran serta model sayap menekuk untuk memperbaiki aerodinamik. Karena bentang sayapnya relatif lebar, Su-47 diperlengkapi dengan sayap yang dapat melipat untuk menyesuaikan diri dengan hanggar.
Seperti pendahulunya (Su-37), Su-47 memiliki tampilan tripel-tandem, dengan kanard di depan sayap dan ekor pesawat. Menariknya, Su-47 memiliki dua tiang-ekor yang panjangnya tidak sama di luar moncong pembuangan. Tiang yang lebih pendek, di sisi kiri, menjadi tempat bagi radar yang mengarah ke belakang, sedangkan tiang yang lebih panjang menjadi tempat bagi parasut rem.
Spesifikasi umum:
    Kru: 1
     Panjang: 22.6 m
    Lebar sayap: 15.16 m to 16.7 m
    Tinggi: 6.3 m
    Luas sayap: 61.87 m²
    Bobot kosong: 16,375 kg
    Bobot terisi: 25,000 kg
    

 Bobot maksimum lepas landas: 35,000 kg
 Mesin:  Lyulka AL-37FU
 Laju maksimum: Mach 1.6  (1,717 km/h, 1,066 mph), projected 2710 km/h
 Laju jelajah: projected 1,800 km/h
 Jarak jangkau: 3,300 km
 Batas tertinggi servis: 18,000 m
 Laju panjat: 233 m/s